Mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) adalah mata
pelajaran wajib yang harus diberikan kepada siswa di SMP. Hal ini sesuai
dengan Peraturan Menteri (Permen) nomor 22 tahun 2006 tentang Standar
isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah yang mendukung program
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) yang diberlakukan di sekolah.
Standar
Kompetensi Lulusan (SKL) mata pelajaran TIK di KTSP pada tingkat SMP
adalah siswa diharapkan mampu memahami penggunaan TIK dan prospeknya di
masa datang, menguasai dasar-dasar keterampilan komputer, menggunakan
perangkat pengolah kata dan pengolah angka untuk menghasilkan dokumen
sederhana, memahami prinsip dasar internet/intanet dan menggunakannya
untuk memperoleh informasi.
Salah satu materi yang diberikan pada
pelajaran TIK adalah internet. Perkembangan internet yang begitu pesat
membuat kita harus lebih kreatif dalam pemanfaatannya. Dampak positif
dan negatif dari perkembangan internet telah jelas kita rasakan bersama.
Salah satu dampak positif yang kita rasakan dari perkembangan itu
adalah menjamurnya tempat membuat website atau webblog gratis di
internet yang dapat mempublikasikan diri kita sendiri ke seluruh dunia.
Siapaun dapat dengan mudah membuatnya asalkan memiliki email.
Penggunaan
TIK atau ICT (Information and Comunication Technology) menjadi sebuah
cara yang efektif dan efisien dalam menyampaikan informasi dan saling
berkomunikasi. Teknologi yang mendukung cara tersebut makin
disempurnakan dari waktu ke waktu. Perkembangan ICT yang begitu cepat
terkadang membuat kita belum siap untuk memanfaatkannya secara maksimal.
Termasuk dalam pelajaran internet di sekolah. Siswa hanya diarahkan
untuk memperoleh atau mencari informasi di internet, dan bukan
menciptakan informasi. Hal ini terlihat dari Standar Kompetensi (SK)
dalam KTSP 2006 yang hanya mengarahkan siswa untuk memahami dasar
penggunaan internet/intranet dan menggunakan internet untuk memperoleh
informasi. Akibatnya, siswa kurang terlatih untuk menciptakan atau
memberikan informasi di internet. Hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya tugas-tugas di sekolah yang ditugaskan oleh guru untuk mencari
informasi di internet.
Oleh karena itu perlu dicari solusi agar
siswa tidak melulu mencari informasi, tetapi juga dapat menciptakan
informasi di internet. Untuk dapat menciptakan informasi, siswa harus
dilatih untuk memiliki kreativitas dalam menulis. Dengan memiliki
kemampuan menulis, siswa diharapkan dapat mengekspresikan diri,
melakukan sosialisasi, promosi dan berbagi kepada sesama. Hal itu dapat
terjadi bila siswa memiliki dan mengelola Blog yang terupdate dengan
baik.
Blog adalah tempat di mana kita dapat menciptakan,
memberikan informasi dan berkomunikasi antar sesama kita di seluruh
dunia. Blog adalah situs web yang mudah digunakan, di mana kita dapat
dengan cepat memposting pemikiran kita sendiri, berinteraksi dengan
orang lain, dan banyak lagi. Semua serba gratis.
Blog di internet
sangat baik sekali manfaatnya untuk kita. Manfaat paling terasa dari
Blog adalah menumbuhkan kreativitas kita dalam keterampilan menulis.
Blog ibarat buku tulis atau buku agenda kosong yang siap untuk diisi
dengan tulisan-tulisan orisinil kita. Dengan Blog, kita dituntut untuk
kreatif membuat tulisan-tulisan kita sendiri yang enak dibaca,
bermanfaat untuk orang lain, dan mengundang orang untuk beramai-ramai
datang ke blog kita untuk memberikan komentar.
Blog telah menjadi
trend perkembangan TIK berbasis internet saat ini. Bahkan Blog sudah
banyak diperlombakan oleh berbagai lembaga (baik pemerintah maupun
swasta). Aplikasi Blog juga terbukti sangat membantu guru dalam
mengembangkan pembelajaran di sekolah. Dengan blog, guru dapat
memasukkan materi pelajarannya, sehingga siswa dapat belajar dari blog
yang dibuat guru. Proses pembelajaran akan terjadi, bila blog yang
dibuat guru menarik siswa untuk membacanya, sehingga terjadi interaksi
antara siswa dan guru. Karenanya, guru pun harus dapat mengajarkan siswa
membuat Blog di internet. Proses kreatif akan muncul dari pembuatan
Blog yang sangat interaktif ini. Melalui pembuatan Blog akan terlihat
kreativitas menulis siswa dan guru. Karena itu diperlukan proses
pembelajaran yang mengundang siswa untuk aktif, reflektif, inovatif,
kreatif, efektif, dan menyenangkan (PARIKEM).
Namun sangat
disayangkan, menjamur dan tumbuhnya blog di internet tidak diimbangi
dengan budaya menulis di kalangan siswa, sehingga banyak sekali blog
yang tidak terupdate (terisi tulisan baru) dengan baik, bahkan isinya
(contentnya) banyak yang kosong dan sepi dari pengunjung.
Kenyataan
yang ada di kelas-kelas sekolah kita, peserta didik kurang banyak
membaca dan mendengar sehingga mereka kurang mampu menulis dengan baik.
Menulis seolah menjadi beban berat yang sangat sulit dilakukan. Padahal
menulis adalah sebuah kreativitas yang dapat dimunculkan apabila kita
sering berpikir dan berlatih menulis. Hal ini sungguh memprihatinkan dan
perlu dicari solusinya dalam proses pembelajaran kita di sekolah.
Prof.
Dr. Wina Sanjaya menuliskan dalam bukunya bahwa, masalah yang dihadapi
dunia pendidikan kita saat ini adalah masalah lemahnya proses
pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, peserta didik kurang didorong
untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses pembelajaran di kelas
hanya diarahkan kepada proses kemampuan anak menghafal informasi; otak
anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi tanpa
dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu untuk
menghubungkannya dengan kehidupannya sehar-hari. Akibatnya ketika mereka
lulus, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi miskin aplikasi.
Karena
itu perlu dibangun sebuah sistem pembelajaran berbasis TIK yang
mengharuskan siswa belajar melalui media online di internet, sehingga
siswa tidak hanya belajar melalui tatap muka di kelas, tetapi juga siswa
dapat belajar dimana saja dan kapan saja. Mereka tidak harus bertatap
muka dengan guru. Guru dan siswa dapat menggunakan internet untuk
mengembangkan pembelajarannya. Pembelajaran seperti itu biasa disebut
dengan istilah e-learning.
Dengan jumlah pertemuan tatap muka
yang sedikit di kelas, membuka peluang pembelajaran internet dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa di kelas. Karena
waktu jam pertemuan yang lebih singkat, maka diperlukan media internet
yang berupa aplikasi Blog untuk memasukkan materi-materi esensial yang
harus dibaca dan dipelajari siswa. Dengan berbantuan media aplikasi
berbasis blog, diharapkan program layanan ini juga bisa tersebar merata
dengan kurikulum yang sama di seluruh Indonesia sesuai dengan buku
pedoman.
Maraknya model pembelajaran berbasis TIK juga berakibat
pada perubahan budaya belajar dalam konteks pembelajarannya. Termasuk
pula budaya belajar dengan menggunakan internet. Dimana siswa dituntut
mandiri dalam belajar melalui pendekatan yang sesuai agar siswa mampu
mengarahkan, memotivasi, mengatur dirinya sendiri dalam pembelajaran
yang mengundang. Termasuk mencari informasi yang bermanfaat. Dengan
pembelajaran yang mengundang diharapkan siswa dapat aktif bertanya,
mampu mengkontruksi pemikirannya sendiri dan akan memunculkan
kreativitasnya, khususnya dalam kreativitas menulis pada pembuatan blog
di internet.
Saat ini belum banyak sekolah yang memanfaatkan
jaringan internet dan intranet sebagai sarana pemanfaatan TIK dalam
proses pembelajarannya. Bahkan untuk mendownload materi pembelajaran
dari buku elektronik pun sekolah masih mengalami kendala. Biaya akses
internet masih mahal, dan jaringan intranet (LAN) di sekolah pun kurang
berjalan dengan baik. Padahal guru TIK dituntut untuk mengajarkan
internet dan intranet. Akibatnya guru harus pandai mencari metode
pembelajaran atau cara yang tepat agar materi yang diberikan sampai ke
otak siswa. Belum banyaknya sekolah yang berkonsentrasi penuh terhadap
hal di atas membuka lahan penelitian di bidang TIK terbuka lebar untuk
diteliti.
Dari proses pembuatan blog siswa inilah, guru berupaya
meningkatkan kreativitas menulis siswa yang sekarang ini kurang
terperhatikan dengan baik. Timbullah berbagai pertanyaan. Mengapa siswa
malas untuk menulis? Bukankah siswa saat ini adalah kumpulan anak yang
cerdas dan berbakat istimewa? Apakah karena gurunya yang kurang
memberikan dorongan atau motivasi kepada siswa untuk mampu menulis?
Mengapa siswa lebih senang bermain games daripada menulis artikel?
Bagaimanakah menarik siswa agar mampu menulis dengan baik? Apakah dengan
menulis di Blog akan terjadi pembelajaran yang mengundang? Bagaimanakah
memberikan motivasi kepada siswa agar dapat mengelola Blognya dan
selalu terupdate dengan baik setiap bulannya? Lantas bagaimanakah
meningkatkan kreativitas menulis siswa melalui pembelajaran yang
mengundang pada pembuatan Blog di internet?
Berdasarkan hal
tersebut di atas, guru merencanakan tindakan perbaikan untuk
meningkatkan kreativitas menulis siswa melalui pembelajaran yang
mengundang dengan memberikan tugas-tugas internet pada proses pembuatan
Blog. Dimana siswa diminta untuk menuliskan apa saja yang dapat
memberikan informasi yang bermanfaat bagi pembacanya. Dari tindakan ini
diharapkan kreativitas menulis siswa meningkat.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Response to "Meningkatkan Semangat Menulis Bagi Siswa"
Posting Komentar